Laporkan Masalah

KISAH PELAYARAN ABDULLAH BIN ABDUL KADIR MUNSYI DARI SINGAPURA SAMPAI KE KELANTAN: ANALISIS POSKOLONIAL (STEREOTIP DAN AMBIVALENSI)

HANIFAH YULIASARI, Rakhmat Sholeh, S.S, M.Hum.

2013 | Skripsi | SASTRA INDONESIA

Penelitian yang berjudul “Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dari Sigapura sampai ke Kelantan: Analisis Poskolonial (Stereotip dan Ambivalensi)” ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku stereotip dan ambivalensi Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi terhadap bangsa Melayu yang terdapat di dalam karyanya yang berjudul Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dari Singapura sampai ke Kelantan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra lama, khususnya karya sastra Melayu klasik. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah empat belas bentuk stereotip Abdullah terhadap bangsa Melayu seperti stereotip terhadap fisik bangsa Melayu, kebiasaan bangsa Melayu yang tidak menjaga kebersihan dan kesehatan, karakter pemalas masyarakat Melayu, karakter penipu dan gemar memfitnah masyarakat Melayu, karakter masyarakat Melayu yang tidak beradab, kebudayaan Melayu yang irasional. Sedangkan perilaku ambivalensi Abdullah ditunjukkan dengan perhatian-perhatian yang diberikan terhadap masalah-masalah bangsa Melayu, kecintaan Abdullah terhadap bahasa Melayu, dan ungkapan-ungkapan yang ditujukan kepada bangsa Melayu.

This research paper purpose is to find Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi‘s stereotypical and ambivalence attitude towards Malays in his work Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dari Singapura sampai ke Kelantan. Also, it is expected that through this paper, people will be more aware and appreciate classic literature works, especially Malays Classic Literature. The conclusion of this paper is the 14 forms of stereotype by Abdullah. He mention stereotypes such as the stereotype of Malays’ physical appearance, the unhygienic habits, their sloth custom, often commit fraud, spoke slander, uncivilized behavior, and irrational culture. On the contrary, his ambivalence showed by his attention towards Malays’ problem, his love of their language, and some other expression that clearly shows his affection towards them.

Kata Kunci : Melayu, stereotip, ambivalen.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.