Laporkan Masalah

ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

IKA RATNA HIDAYATI, Dr. Satibi, S.Si., M.Si., Apt.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang merupakan salah satu bagian yang terintegrasi dengan bagian lain di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang. Instalasi Farmasi Rumah sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang belum pernah melakukan suatu pengukuran kinerja sehingga belum diketahui sejauh mana keberhasilan pengelolaan tangible dan intangible assets dalam mencapai visi dan tujuan organisasi. Selain itu, pengukuran kinerja juga diperlukan dalam mendukung proses akreditasi rumah sakit. Balanced scorecard merupakan alat untuk menganalisis kinerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dengan pendekatan balanced scorecard melalui 4 perspektif yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Data diperoleh secara prospektif dan retrospektif. Data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan wawancara mendalam dengan Kepala Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang. Data kuantitatif diperoleh melalui observasi langsung, survei terhadap resep, dan laporan keuangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : 1) Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan :a. Human capital : belum mampu melakukan inovasi dalam mendukung pekerjaannya , budaya organisasi sudah sangat baik di IFRS, teknologi informasi belum beroperasi dengan baik di IFRS. 2) Kinerja perspektif proses bisnis internal : Rata – rata dispensing time untuk resep racikan19,34 menit dan resep non racikan 6,7 menit, kadang – kadang masih ada kegiatan yang dapat menunjang terjadinya medication error (43), rata – rata tingkat ketersediaan obat 93,7 %, SOP sudah dibuat sesuai dengan standar 5 dan 6 akreditasi rumah sakit. 3) Kinerja perspektif pelanggan : pasien belum puas dengan layanan terutama pada dimensi tangible (-0,680) dan emphaty (-0,366), tingkat keterjaringan pasien sebesar 95 % dan tingkat pertumbuhan pelanggan -1% tiap bulannya. 4) Kinerja perspektif keuangan: Inventory Turnover Ratio (ITOR) 7,7 kali per tahun pada 2011 dan 6 kali per tahun pada 2012, selisih antara Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dengan realisasi sebesar Rp. 297.868.640,- pada tahun 2011 dan Rp. 787.637.726,- pada tahun 2012.

General Hospital Pharmacy of Kanjuruhan is one of the division which had integrated with another division settled in General Hospital of Kanjuruhan, Kepanjen, Malang Resident. Although, this General Hospital Pharmacy of Kanjuruhan haven’t made any measurement of performance, so that the success length of tangible and intangible assets management in order to extend the organization vision and mission still unrecognized. Besides, measurement of performance also required to establish the hospital accreditation process. Balanced scorecard is a method to analyze the performance in General Hospital Pharmacy of Kanjuruhan. This research is purposed to analyze the performance in the General Hospital Pharmacy of Kanjuruhan by using the balanced scorecard approachment through four perspectives such as study and development, internal business process, customer, and financial. This research is a non experimental descriptive research. The information had gathered from prospective and retrospective methods. The qualitative data had acquired through questioner and intensive interview with The Head of General Hospital Pharmacy of Kanjuruhan, Kepanjen, Malang Resident. The quantitative data held through direct observation, prescription survey, and financial report. Result of the research indicate that : 1) Performance of study and development perspective: a. Human capital : incapability to innovate the work in progress, the organization custom doing well in the General Hospital Pharmacy, but the information technology operational still underrated. 2) Performance of internal business process perspective: Average dispensing time for mixture prescription is 19.34 minutes and non mixture prescription is 6,7 minutes, thought sometimes there are kinds of activities that able to issued the medication error (43), average level of medical availability is 93,7%, SOP had made as standard 5 and 6 according to hospital accreditation. 3) Performance of customer perspective: patient still unsatisfied with the given service mainly on the tangible dimension (- 0,680) and empathy dimension (-0,366), the attainable level of customer is 95% and the level of customer development is -1% each month. 4) Performance of financial perspective: Inventory Turn Over Ratio (ITOR) is 7,7 times in 2011 and 6 times in 2012, diversion between Business Plan Valuation with the actual realization is Rp. 297.868.640,- in 2011 and Rp. 787.637.726 in year 2012.

Kata Kunci : Analisis Kinerja, Balanced scorecard, Instalasi Farmasi Rumah sakit.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.