Laporkan Masalah

Basa-Basi dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Kertek Wonosobo

Rawinda Fitrotul Mualafina, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, SU., MA

2013 | Tesis | S2 Linguistik

Karya ini berjudul “Basa-basi dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Kertek Wonosobo”. Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga tujuan yang ditetapkan. Pertama, mendeskripsikan bentuk, jenis, dan distribusi basa-basi dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Kertek. Kedua, mendeskripsikan latar belakang yang mendasari penggunaan bentuk, jenis, dan distribusi basa-basi tersebut. Ketiga, mendeskripsikan fungsi dari penggunaan basa-basi terhadap interaksi jual beli yang terjadi di pasar tradisional Kertek. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode simak bebas libat cakap, yaitu dengan menyimak percakapan dalam interaksi jual beli yang terjadi di pasar tradisional Kertek. Metode tersebut dibarengi dengan metode rekam, yaitu dengan merekam percakapan yang terjadi itu menggunakan alat perekam. Pada tahap selanjutnya, proses analisis didasarkan pada pendekatan sosiolinguistik sebagaimana dicetuskan oleh Hymes (1974) dengan mengaitkan data bahasa berupa basa-basi itu dengan konteks masyarakat berupa faktor sosial. Dari pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, ditemukan empat fakta kebahasaan terpenting dari penggunaan basa-basi oleh masyarakat bahasa di pasar tradisional Kertek. Pertama, tiap bentuk, jenis, dan distribusi basa-basi yang ada menunjukkan kekhasan basa-basi itu dibandingkan dengan yang ditemukan dalam masyarakat bahasa lain. Kedua, ditemukan fakta baru berkaitan dengan penelitian terdahulu, bahwa basa-basi tidak hanya hadir pada rangkaian pembuka dan penutup seperti yang dinyatakan oleh Laver (1974, 1975, 1981) dalam penelitiannya, tetapi juga pada rangkain sisipan. Ketiga, sebagai bentuk penggunaan bahasa dalam masyarakat, basa-basi tidak terlepas dari faktor sosial yang menjadi konteks penggunaannya. Keempat, meskipun bersifat manasuka dan tidak mengandung informasi baru, basa-basi tetap bersifat penting dalam kaitannya dengan fungsi interaksional dan sosial dalam bermasyarakat.

This study entitles \"The Phatic Communion in Trade Interaction in Kertek Wonosobo Traditional Market \". In the case of writing, there is number of aims of this study. Firstly, it aims to describe the forms, types, and distributions of phatic communion. Secondly, it aims to describe those backgrounds of phatic communion forms, types, and distributions. Thirdly, it aims to describe function of phatic communion usage in the trade interaction in traditional market. The data of this study are obtained from nonparticipation observation method by listen to conversations in the trade interaction that occur in Kertek traditional markets. This method completed by record method by recording the conversation that occurred using tape recorder. Analysis processes in this study are based on a sociolinguistic approach as triggered by Hymes (1974) by associating the data with social context. From the observation and analysis has been done, there are four important results from phatic communion by participants in Kertek traditional markets. The first, each form, type, and distribution of the phatic communion shows uniqueness compared to those found in the other social community. The second, there are new results related to previous studies, that small talk are not only present at the opening and closing sequence as stated by Laver (1974, 1975, 1981) in his study, but also at insertion sequences. The third, as part of language use in society, phatic communion related to a number of social factors as its context of use. The fourth, although it is arbiter and it does not contain new information, phatic communion is still important in relation to its interactional and social function in the society.

Kata Kunci : basa-basi, bahasa pasar, pasar tradisional, pasar Kertek, Wonosobo, sosiolinguistik.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.